Oleh. Drs. H. Ahdiat Gazali Rahman, SH.MH.
Bulan Ramadhan adalah lahirnya kewajiban puasa bagi ummat Islam dalam rangka melaksanakan perintah Allah dalam melaksanakan Rukun Islam, yakni ada 5 (lima) yakni : (1) Mengucapkan dua kalimah Syahadat. (2) Mendirikan Shalat. (3)Membayar Zakat.(4)Menjalankan Shaum/Puasa. (5)Mengerjakan Haji.
Puasa adalah sebuah kewajiban Ummat Islam dalam membatasi Nafsu disiang hari, yakni nafsu makan, nafsu sex, nafsu menghiba, nafsu melakukan suatu yang merugikan orang, orang yang berpuasa Pasti membuat suatu kejujuran, sebab puasa tak ada yang menilai dan penga wasi, puasa sangat baik melatih Ummat untuk jujur, Puasa adalah kewajiban yang langsung berhubungan dengan Allah, bukan seperti Ibadah lain yang kadang ada penuntun penilai, seperti pada orang naik, haji, sholat, membayar zakat, orang lain dapat dengan mudah mengawasi dan penilai, namun tidak pada puasa sebagaimana Firman Allah dalam Surat Al Baqarah ayat 183 : "Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." Dan dalam Hadist yang diriwayatkan Ahmad beliau bersabda "Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajib kan kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka serta setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang atau ter jauhkan (dari kebaikan)."
Di bulan Ramadhan, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya Matahari selama satu bulan penuh. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.
Kosnumsi Dibulan Ramadhan Bersama.
Puasa adalah selain menahan nafsu juga diharapakn melahirkan kepeduli an, pada sesema ummat manusia umumnya, ummat Islam khsususnya, mereka yang bernasib kurang baik, sehingga belum mampu hidup layak sebagaimana mestinya. Ummat yang berpuasa seharusnya menyadari masih banyak masyarakat yang tidak mampu, ketika bula ramadahn tiba dan mereka berpuasa, maka utamakan merenungkan bagaimana nasib saudara mereka yang belum beruntung dalam memenuhi kebutuhan hidupnya masih sangat tergantung pada bantuan orang, dalam kegaiatan rutin yang terjadi pada saat Ramadhan, maka pada saat buka bersama, sahur bersama, kosnsumsi orang yang tidak mampu akan teratasi baik pada saat buka maupun ketika memulai puasa yakni sahur. Hal ini sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sebuah yang diriwayatkan oleh Ahmad beliau mengatakan "Barang siapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut." Dan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Tirmiji "Rasulullah Saw pernah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: "Yaitu sedekah di bulan Ramadhan".
Lahirkan Kepedulian.
Lahirnya kepedulian bukan hanya anjuran Agama Islam, tapi sudah menjadi tekad Negara kita, agar bangsa ini lepas dari belunggu ke meskinan, sebagaimana bunyi UUD 1945 yang menjadi Dasar Negara kita yakni Pasal 34 (1) Fakir miskin dan anakanak terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistim jaminan sosial bagi seluruah rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Kebiasaan memberikan bantuan makanan ketika waktu berbuka dan bersahur , seharusnya dilakukan perubaha, bukan hanya pada anggota group, kelompok, karyawan tertantu, tapi juga mengajak menghususkan memasukan mereka yang dianggab tidak mampu, sehingga mereka yang tidak mampu merasa terayomi, dalam kegiatan itu, kegiatan itu tidak hanya pada bulan Ramadhan tapi berlanjut dibulan lain, masing-masing lingkungan membuat program bagaimana memberikan kepedulian pada sesame, sehingga dalam masyarakat tak kita temukan lagi mereka yang kekurangan makanan, bukan seperti sekarang mereka yang meng anggab dirinya kurang mampu berkumpul ditempat tertantu menunggu iba kasihan dari pada dharmawan, itu memang tidak salah namun belum melibatkan lingkungan dimana orang kurang mampu tersebut tinggal.
Melakukan Anjuran agama dan Anjuran Negara.
Kepedulian yang berujung pada pemberian sadakah pada fakir miskin adalah sebuah perintah yang sangat dianjurkan dan Allah memberikan ganjaran yang sangat baik yakni dimasukkan dalam syurqanya sebagai mana bunyi Hadist yang diriwayatkan Muslim“Telah datang kepadaku seorang wanita miskin yang membawa dua anak perempuan, lalu saya memberinya makan dengan tiga buah kurma, wanita tersebut memberikan kurmanya satu persatu kepada kedua anaknya, kemudian wanita tersebut mengangkat satu kurma ke mulutnya untuk dia makan. Tapi, kedua anaknya meminta kurma tersebut, akhirnya dia pun memberikan (kurma) yang ingin ia makan kepada anaknya dengan membelahnya menjadi dua. Saya sangat kagum dengan kepribadiannya. Lalu saya menceritakan apa yang diperbuat oleh wanita tersebut kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Maka beliau bersabda: ‘Sesung guhnya Allah telah mewajibkan kepadanya untuk masuk surga atau membebaskannya dari neraka’” , dan dalam hadist yang diriwayatkan oleh At Tirmiji Allah selalu mengganti apa yang disedahkan ummatnya sebagaimana bunyi hadist "Siapa pun orang mukmin yang memberi makan mukmin lain saat lapar, Allah akan memberinya makan dari buah surga, siapa pun mukmin yang memberi minum mukmin lain saat dahaga, Allah akan memberinya minum pada hari kiamat dengan minuman yang penghabisannya adalah beraroma wangi kesturi, siapa pun mukmin yang memberi pakaian mukmin lain saat telanjang, Allah akan memberi pakaian dari sutera surga” sedakah adalah anjuran agama dan sekaligus melaksanakan kegiatan bernegara yakni melaksnakan sila (2) Kemanusia an yang adil dan beradab. (4) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Setiap manusia Indonesia harus merasakan keadilan khususnya keadilan dalam pemenuhan hak hidup yakni kebutuhan memakanan dan pakaian, sehingga semua warga Negara Indonesia tak ada lagi yang kurang makanan, semua merasa mendapatakan keadilan dalam kunsumsi makan.
Harapan.
Setiap orang yang berpuasa dan punya kelebihan tak hanya berdharma pada bulan Ramadhan, tapi berlanjut dibulan-bulan lainnya, Ramadhan hanya seolah suatu terining, yang akan dikerjakan dibulan berikutnya, Ramdahan bukan hanya mengajar pahala puasa dan pahala seribu bulan tapi jadikan bulan kepedulian, pada sesema yang dimulai dari keluarga, lingkungan, group, dengan demikian semoga setiap achir puasa kita dapat menurunkan tarap kemeskinan dan Negara menjadi Negara terbebas dari kemiskinan karena kepedulian warganya pada sesame.