 |
| Cek semak mudah terbakar |
AMUNTAI - Polsek Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan, melaksanakan kegiatan patroli terpadu untuk pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Kecamatan Amuntai Tengah, pada Senin (12/8/2024) pukul 09.00 - 11.30 WITA.
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Surat Perintah Kapolres HSU Nomor Sprin/534/VIII/PAM.3/2024 tanggal 1 Agustus 2024, serta Surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor ST/514/BPPI-KAL/SW.1/PPI.11.1/B/07/2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla.
Tim pelaksana terdiri dari Aiptu Rofik PN (Bhabin Polsek Amuntai Tengah), Praka Sholihin A (Babinsa Koramil 07 Amuntai Tengah, Banjang), Achmad Dhani dan Jailani Efendi (Manggala Agni), serta M. Amiin (BPBD HSU) dan Zulkifli (MPA).
"Tujuan dari kegiatan patroli terpadu ini adalah untuk pencegahan Karhutla secara dini, dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya bahaya Karhutla serta larangan membakar hutan dan lahan," ujar Kapolsek Amuntai Tengah.
Selain itu, tim juga melakukan pendataan areal rawan Karhutla dan sumber daya pemadaman yang tersedia di wilayah tersebut. Berdasarkan hasil pemantauan, kondisi vegetasi di daerah rawan Karhutla di Desa Pinangkara, Desa Mawar Sari, Desa Rantawan, dan Desa Tapus masih tergolong sedang, karena masih lembab dan berpotensi basah.
Kapolres HSU AKBP Meilki Bharata, SH.,S.I.K melalui Kapolsek Amuntai Selatan IPDA M. Rusdi, S.Sos menyampaikan "Masyarakat di sini sebagian besar merupakan pekebun, nelayan/pembudidaya ikan, dan petani. Mereka umumnya membuka lahan dengan menggunakan sistem semprot pestisida. Namun, pemahaman terkait dampak Karhutla sudah cukup tinggi," kata Kapolsek.
Pada kegiatan ini, tim juga menemukan bahwa sumber daya pemadaman di wilayah tersebut masih melimpah, dengan adanya sungai-sungai di Desa Pinangkara. Selama patroli, tim tidak menemukan adanya kejadian Karhutla, sehingga kondisi dinilai aman terkendali.
Sumber: Humas Polres HSU
Uploder: Tim
