Oleh H Ahdiat Gazali Rahman
Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten HSU
Penguasa asal kata Kuasa yang menurut Kamus Besar Bahassa Indonesia berarti "yang berisi tentang pemberian kuasa kepada seseorang untuk mengurus sesuatu". Ditambah awalan “Peng” menjadi kata penguasa adalah orang yang diberi kuasa dalam suatu urusan dunia, seperti yang terkecil kepala rumah tangga adalah penguasa dirumah tangga itu, Isteri dan disiapapun yang ada dirumah itu tunduk dan patuh pada kepala keluarga, kepala keluarga berarti peng uasa dirumah itu. Bagaiamana seorang penguasa dirumah tangga mengatur rumah tangga dinamakan system rumah tangga, kepala rumah tangga yang bertindak sesuai system atauran yang berlaku dalam rumah tangga itu dinama kan kepala rumah tangga atau penguasa rumah tangga itu dinamakan sadar hokum, dan berlaku sebaliknya jika kepala rumah tangga atau penguasa rumah bertindak sesuai kehndaknya tanpa memperdulikan aturan yang berlaku maka kepala rumah tangga itu disebut kepala rumah tangga atau penguasa rumah tangga itu “Dzalim”.
Kepala rumah tangga adalah penguasa terkecil karena hanya menguasai dirumah yang mungkin anggota dapat dihitung dengan cari, terdiri dari Isteri, anak cucuk dan menantu, orang tua, sangat banyak dinegeri ini yang punya jabatan seperti ini. Jika kita urutkan ada penguasa yang ada dinegeri kita adalah meliputi peng uasa di Rukun Tetangga (RT), Rukan Warga (RW), Desa, Kecamatan, daerah kabupaten, daerah provisi, hingga Negara mereka yang mendapat kuasa dimulai Kepala RT, Kepala RW, Kepala Desa, Kepala Kecamatan, Kepala daerah, hingga kepala Negara, kepala disektor tertantu, seperti kepala kantor dan lain-lain.
Makin banyak yang akan dikerjakan, makin banyak yang dilibatkan, makin banyak anggota atau yang diurus , tentu makin banyak kuasa yang akan dimiliki makin, banyak beban dalam melaksanakan kuasa sudah pasti banyak aturan yang harus dilaksanakan, jika pekerjaaan sesuai aturan maka penguasa disebut sadar hokum, adil, baik, sukses dan banyak lagi sebutan lain, namun jika penguasa tidak melak sanakan sebagai aturan yang ditentukan atau melakukan penyimpangan demi keuntungan pribadi, kelompok, daerah, demi memuasakan nafsunya, tentunya bisa disebut penguasa tak tahu aturan, gagal, melanggar hokum, hingga disebut dzalim.
Apa itu dzalim menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “Tidak adil dan kejam, tidak memiliki belas kasih menindas; menganiaya; berbuat sewenang-wenang”.Sedangkan menurut Islam dzalim adalah “Meletakkan sesuatu atau per kara bukan pada tempatnya”.
Ada EMPAT kedzaliman yang terjadi dan PERLU diketahui oleh manusia yakni :
Dzalim Kepada Allah Swt. Yaitu orang yang mempersekutukan dan meng ingkari Allah, dan tidak adanya pengakuan yang jujur, bahwa manusia diciptakan oleh Allah Swt. untuk menjadi hambaNya. Sebagaimana Firman dalam surat Luqman ayat (13) yang artinya: "Dan (ingatlah) ketika Lukman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau memper sekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".
Dzalim kepada Orang Lain .Seperti penganiayaan seseorang terhadap sesama manusia, menyalahgunakan kuasa, dan memfitnah orang lain,merugikanorang lain, Allah Swt. telah memperingatkan untuk tidak saling berbuat zalim antar sesama dalam hadis Qudsi, yang diriwayatkan oleh Muslim beliau mengatakan "Wahai hambaku, sesungguhnya aku telah mengharamkan kezaliman terhadap diriku dan menjadikannya di antara kalian dilarang maka janganlah kalian menzalimi."
DZalim kepada Diri Sendiri yaitu segala perbuatan yang mendatangkan kemudharatan pada diri sendiri, seperti melakukan kejahatan pada diri-sendiri, melakukan bunuh diri, melakukan pergaulan yang bebas yang dapat merusak diri-sendiri.
Dzalim kepada Makhluk Allah Swt lainya. Melakukan penghancuran pada alam, hewan, tumbuhan, dalam bentuk kesewenangan yang mendatang kan kemudharatan dan kehancuran pada alam lingkungan.
Islam sangat benci pada Orang yang melakukan kedzaliman seperti Firman Allah dalam surat Asyuara ayat (42) yang artinya: “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih”, Dalam suratAl Baqarah ayat (51) yang artinya “……….Sekiranya orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).” Dan dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Tirmidz Rasullah SAW bersabda“Sungguh, manusia yang paling dicintai Allah pada Hari Kiamat dan paling dekat kedudukannya di sisi Allah ialah pemimpin yang adil. Orang yang paling dibenci Allah dan paling jauh kedudukannya dari Allah adalah pemimpin yang zalim”.