Kepala Kantor Kemenag HSU Hj Nahdiyatul Husna |
Jakarta - Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H atau 2024 M telah berakhir. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam Konferensi Pers Penutupan Masa Operasional Haji 1445 H/ 2024 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan haji tahun ini berjalan dengan sukses dan lancar.
Hal tersebut didasarkan pada sejumlah indikator yang kemudian disebut skema 4-3-5. Apakah itu skema 4-3-5? Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
Empat hal baru ada dalam sejarah penyelenggaraan haji Indonesia:
1. Layanan fast track diterapkan pada tiga embarkasi, Bandara Soetta, Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Djuanda Surabaya.
2. Pertama kalinya dalam kuota normal, layanan katering diberikan secara penuh selama jemaah berada di Makkah.
3. Pertama kalinya Indonesia mendapat kuota tambahan hingga 20 ribu jemaah.
4. Pertama kalinya kebijakan Murur diterapkan secara terencana dan sistematis. Murur adalah skema pergerakan jemaah dari Arafah (usai Wukuf) menuju Muzdalifah (melintas tanpa turun), lalu menuju ke Mina
Tiga ekosistem yang berhasil dikembangkan dan turut menyumbang kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini:
1. Ekspor bumbu Nusantara sebanyak 16 ton bumbu untuk memenuhi kebutuhan dapur penyedia katering jemaah haji Indonesia.
2. Pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan.
3. Tahun ini Indonesia mulai mengggunakan makanan siap saji dalam layanan katering jemaah.
Lima inovasi yang menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan ibadah haji:
1. Inovasi transformasi digital dalam rekrutmen petugas haji
2. Kemenag meluncurkan aplikasi Kawal Haji memberi ruang bagi jemaah dan keluarga jemaah, bahkan masyarakat umum, untuk menyampaikan keluhan dan aduan jika mengalami masalah
3. Safari wukuf lansia non mandiri dan disabilitas dilaksanakn dengan persiapan yang lebih matang, baik dari aspek akomodasi, petugas, maupun layanan konsumsi,
4. Penggunaan IPS (International Patient Summary) atau riwayat kesehatan jemaah haji pada kartu jemaah haji
5. Kemenag melakukan penyederhanaan proses tunda/batal visa untuk optimalisasi penggunaan kuota haji.
*Kesuksesan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sejak di Daerah*
Suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya bagaimana di Arab Saudi, tetapi juga pelaksanaannya di daerah. Kantor Kemenag Kab. Hulu Sungai Utara, Hj. Nahdiyatul Husna, dalam kesempatan wawancana menjelaskan bahwa Kementerian Agama selalu mempersiapkan keberangkatan jemaah dengan sangat detail mulai dari daerah, yaitu di tingkat Kantor Kemenag Kabupaten ataupun Kota. Ia menyadari bahwa pelaksanaan ibadah haji adalah hal kompleks sehingga diperlukan persiapan matang sejak jauh hari.
“Kementerian Agama sebagai penanggungjawab dalam penyelenggaraan ibadah haji selalu mempersiapkannya dengan matang, hati-hati, dan penuh pertimbangan. Mulai dari tingkat daerah, provinsi, hingga di pusat dan di tanah suci, Kemenag dan PPIH selalu berkoordinasi agar pelaksanaan ibadah haji berjalan sesuai perencanaan", jelasnya.
Untuk tahun 2024, Husna menyebutkan bahwa penyelenggaraan ibadah haji jauh lebih baik bahkan yang terbaik. Tidak hanya dari sudut pandangnya sebagai Kepala Kantor saja, tetapi hal tersebut juga didengarnya langsung dari para jemaah haji Hulu Sungai Utara yang bercerita sepulang dari Arab Saudi.
Ia menerangkan bahwa suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tidak hanya karena Kemenag seorang diri, tetapi banyak stakeholder lain yang terlibat. Karena itulah, komunikasi dan kerjasama sangat diperlukan, baik itu antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat umum.
Sejak di daerah, jemaah senantiasa dibimbing melalui manasik haji, mulai tingkat kecamatan hingga kabupaten. Tujuannya agar jemaah memahami bagaimana pelaksaan ibadah di Mekkah maupun Madinah. Kemenag sangat berharap jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan sempurna, karena itu harus dibekali ilmu yang cukup sebelum berangkat.
Salah satu hal utama yang juga lebih baik di tahun 2024 ialah perihal ketepatan waktu penerbangan. Ia mengungkapkan dibanding tahun lalu, di tahun 2024 Embarkasi Banjarmasin bisa dikatakan hampir tidak ada keterlambatan waktu keberangkatan. Begitu pula sebaliknya saat jadwal kepulangan. Ketepatan waktu menurut Husna menjadi hal krusial dalam pelaksanaan haji. Apabila tidak sesuai tentunya akan sangat dikeluhkan jemaah.
Berikutnya, suksesnya haji Indonesia tahun 2024 dapat dilihat dari pelayanan kesehatan kepada jemaah. Meskipun jemaah HSU seluruhnya dapat diberangkatkan secara bersama-sama, Husna menceritakan bahwa sempat ada jemaah HSU yang memperoleh perawatan dari petugas kesehatan. Namun, karena pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, maka jemaah HSU seluruhnya dinyatakan sehat dan dapat diberangkatkan.
Bahkan, jika ada jemaah lainnya yang terpaksa tinggal karena permasalahan kesehatan, para jemaah menurutnya tetap dilayani dengan sangat baik di embarkasi hingga memperoleh izin berangkat di kloter berikutnya.
"Kami, Kantor Kemenag, melihat sendiri bagaimana para petugas kesehatan di Embarkasi bekerja dengan sungguh-sungguh melayani jemaah. Terutama untuk jemaah lansia dan risti. Mereka cepat tanggap dan benar-benar memperhatikan kondisi kesehatan jemaah. Sama halnya di tanah suci, dari pantauan kami petugas kesehatan terus standby 24 jam untuk jemaah", tambahnya.
Meskipun berada di Indonesia, Husna tetap memantau kondisi jemaah dan intens berkomunikasi dengan PPIH Kloter di Arab Saudi. Ia memastikan bahwa pelayanan jemaah haji, khususnya untuk Hulu Sungai Utara terpenuhi. Mulai dari konsumsi, akomodasi, transportasi, hingga kesehatan. Bahkan di puncak ibadah haji ketika Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina) berdasarkan pemantauannya jemaah dapat terlayani dengan baik.
"Kami sangat berterima kasih dengan para petugas haji Indonesia yang terus melayani, mendampingi, dan membimbing jemaah sejak awal keberangkatan hingga kepulangan. Terutama saat puncak ibadah haji, kerjakeras para petugas harus diapresiasi maksimal. Dengan bantuan petugas, Alhamdulillah jemaah kita bisa menjalankan setiap rangkaian ibadah haji dengan lancar", tuturnya.
Kelancaran pelaksanaan ibadah haji tahun dikatakannya menjadi acuan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun depan. Bahkan sejak saat ini sejumlah koordinasi sudah mulai dilakukan untuk mempersiapkan haji tahun depan. Seperti diketahui untuk ibadah haji 1446 H atau 2025 M, Arab Saudi telah mengumumkan bahwa kuota jemaah haji Indonesia sebanyak 221.000. Dan untuk itu, pada awal September 2024 Kemenag RI mulai mengadakan pertemuan dengan Arab Saudi.
"Kita sama-sama berikhtiar untuk penyelenggaraan ibadah haji. Kemenag selalu menginginkan agar jemaah Indonesia nyaman dan aman saat di tanah suci. Kekhusyukan jemaah dalam beribadah harus didukung dengan fasilitas yang baik, karena itulah Kemenag bekerjas keras untuk mewujudkannya. Semoga Allah meridhoi usaha kita semua", tukas Husna.
Sumber: Humas Kantor Kemenag HSU
Uploder: Tim