Generasi bangsa |
Oleh. H. Ahdiat Gazali Rahman
Pemerhati Hukum dan Sosial Budaya.
Kemerdekaan yang telah kita nikmati selama 78 tahun ini, agar tetap berlanjut untuk anak cucu kita, generasi selanjutkan tentu memerlukan perjuangan, jangan sampai apa terjadi dan apa yang menimpa Negara lain, di dunia ini yang gagal melanjutkan kemerdekaannya, seperti : Negara yang gagal memberikan keamanan, ketenangan dan bangsa, keamanan jadi barang langka. Negara yang gagal menyatukan warga untuk tetap membangun negaranya, sehingga Negara terpecah dengan ditangan beberapa kelompok. Negara yang gagal mempertahankan kekayaan Negara, Negara tergadai kepada Negara lain,yang berkedok memberikan bantuan, namun utang yang menyebabkan negara tergadai bahkan terjun. Negara yang gagal dan mewujudkan cita-cita kemerdekaannya, sehingga Negara itu harus mengganti system Negara karena mengikuti perkembangan sebagian pandanga rakyat. Sebagian warganya merasa Kemerdekaan yang mereka dapat seolah terhenti, mereka kembali seolah terjajah lagi. Apa itu Merdeka?..
Pendahuluan.
Merdeka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti kata Merdeka memiliki tiga pengertian: (1) bebas (dari persahabatan, penjajahan dan sebagainya), berdiri sendiri; (2) tidak terkena atau lepas dari tuntutan; (3) tidak terikat, tidak oleh tergantung kepada orang atau pihak tertentu. Menurut Pandangan Islam Kemerdekaan adalah satu bentuk penting dari keistimewaan yang dimaksud dalam firman Allah SWT. tersebut. Sebab, kemerdekaan menjadi sebuah kemenangan atau jalan menuju kehidupan yang seutuhnya. Karena, kebebasan merupakan hak bagi setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini. Setiap kemerdekaan ada Dasar yang ingin dicapai Indonesia menurut para yang ingin dicapai ada empat sebagaimana tertulis dalam Pembukaan UUD 1945 yakni Alenia satu (1) sikap terhadap penjajahan yang harus dilawan dengan perjuangan, karena kemerdekaan itu semua manusia demi kemanusiaan dan keadilan. Sedangkan Alenia kedua (2) waktu kita cangakn kita memulai mengucapkan kemerdekaan dengan memperjuangkan bersatu, berdaulat, mencapat keadilan dan kemakmuran. Alineia ke tiga(3) pengakuan bahwa perjuangan itu juga mendapat Restu dari Allah SWT, sedangkan Alenia ke empat (4) Tujuan dibentuk Negara kita yakni suatu lembaga pemerintah yang melindungi semua Warganya ,agar dapat sejahtera, cerdas, dan kepedulian pada warga dunia lainnya, yang masih tertindas (belum merdeka), masih belum damai, yang sesuai dengan Dasar Negara kita.
Mengganggu Kelanjutan Kemerdekaan.
Sejak kita merdeka hingga sekarang negeri kita ini bukan tanpa gangguan, ada beberapa kali peristiwa yang dianggap dapat meng ganggu kemajuan kelanjutan Kemerdekan kita,ada beberapa kali gangguan untuk mengganggu jalan kemerdekan yang telah kita perjuangan sehingga, kemerdekaan itu tidak cepat bergerak sebagai mana harapan pencetusan, ada beberapa catatan sejarah hitam yang bisa kita jadikan rujukan upaya mengganggu memajukan kemerdekaan itu yakni. Di Indonesia kita mencatat ada 7 (Tujuh) Peristiwa yang dapat kita golongan mengganggu kemajuan Kemerdekaan Kita, sesuai dengan besar kecilnya ganggunya terhadap kemajuan kemerdekaan kita, kita dapat sebutkan yakni :
1. Pemberontakan G30S/PKI.
Gerakan G30S/PKI sendiri terjadi pada tanggal 30 September 1965, tepatnya saat malam hari. Insiden G30S/PKI. Insiden tersebut merupakan ulah PKI yang bertujuan untuk mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hingga pada puncaknya Pada tanggal 30 September 1965, PKI melakukan penculikan terhadap enam orang jenderal TNI AD. Tiga jenderal itu adalah MT Haryono, Ahmad Yani dan DI Panjaitan yang tewas di tempat. Sedangkan Tiga jenderal lainnya seperti Sutoyo Siswomiharjo, Soeprapto dan S. Parman dibawa oleh para pemberontak dalam kondisi hidup.
2. Pemberontakan Permesta.
Proklamasi PRRI ternyata mendapat dukungan dari Indonesia bagian Timur. Gerakannya dikenal dengan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta). Permesta dideklarasikan oleh pemimpin sipil dan militer Indonesia bagian timur pada 2 Maret 1957 yaitu oleh Letkol Ventje Sumual. Gerakan ini jelas melawan pemerintah pusat dan menentang tentara sehingga harus ditumpas..
3. Pemberontakan PRRI
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia atau PRRI tercipta sebagai buah dari protes masyarakat daerah yang merasakan ketidakadilan pemerintah pusat. Daerah kecewa terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah seperti Dewan Manguni di Sulawesi Utara yang dipimpin oleh Kolonel Ventje Sumual, Dewan Garuda di Sumatra Selatan yang dipimpin oleh Letkol Barlian, Dewan Gajah di Sumatra Utara yang dipimpin oleh Kolonel Maludin Simbolan, Dewan Banteng di Sumatra Barat yang dipimpin oleh Letkol Ahmad Husein.
4. Pemberontakan PKI di Madiun
Pada tanggal 18 September 1948, Musso memproklamasikan berdirinya pemerintahan Soviet di Indonesia. Tujuannya untuk meruntuhkan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan menggantinya dengan negara komunis. Pada waktu yang bersamaan, gerakan PKI dapat merebut tempat-tempat penting di Madiun.
5. Pemberontakan DI/TII
Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) dibentuk karena banyak pihak yang kecewa dengan kepemimpinan Presiden Soekarno. Tujuan DI TII sendiri ialah mendirikan negara berbasis Islam dengan pimpinan utamanya bernama Kartosuwiryo. Kelompok ini rupanya mendapat dukungan dari banyak pihak, termasuk Aceh dan beberapa daerah lain yang bahkan menyatakan bergabung dengan organisasi tersebut. Dalam perkembangannya, DI TII menyebar hingga di beberapa wilayah, terutama Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Kalimantan dan Aceh.
6. Pemberontakan GAM
Gerakan Aceh Merdeka merupakan sebuah organisasi separatis yang memiliki tujuan supaya daerah Aceh lepas dari Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya korban hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). GAM dipimpin oleh Hasan di Tiro.
7. Pemberontakan OPM
Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan nasionalis yang didirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia. Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya.
8. Pemberontakan RMS
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah daerah yang diproklamasikan merdeka pada 25 April 1950 dengan maksud untuk memisahkan diri dari Negara Indonesia Timur (saat itu Indonesia masih berupa Republik Indonesia Serikat). RMS dianggap sebagai pemberontakan dan harus segera ditumpas. Pulau-pulau terbesar yang menjadi basis RMS adalah Pulau Seram, Ambon, dan Buru. Di Ambon RMS dikalahkan oleh militer Indonesia pada November 1950, tetapi konflik di Pulau Seram masih berlanjut sampai Desember 1963.
Perilaku sebagian tokoh-tokoh tersebut tentu telah menghambat kemajuan kemerdekaan kita, sehingga apa yang cita Bangsa Indonesia sebagimana tertuang dalam Dasar Negara kita tak dapat terlaksana dengan baik.
Harapan.
Kita tidak akan pernah mengulangi apa yang pernah terjadi pada tahun sebelum tahun 1965, jika terjadi selang pendapat para tokoh maka alangkah eloknya diselaikan dengan musyawarah mufakat, jangan libatkan kelompok bersenjata dalam sengketa antar warga, sebab jika itu yang terjadi kemajuan kemerdekaan kita akan terganngu mahkan mungkin akan terhenti, sebagimana Negara-negara lain yang sakarang lagi bergolok.
Semua komponen bangsa diharapkan dapat melaksanakan apa yang telah digariskan oleh Negara, sebagaimana tertuang dalam Dasar Negara dan UUD 1945 dan Undang Undang lainnya, sehingga semua yang berlaku dan dilaksanakan adalah demi keinginan bersama, bukan hanya demi kepentingan orang tertantu, sekelompok orang tertantu, partai tertantu atau golongan tertantu, Tapi wajib Demi Bangsa Indonesia sesuai dengan UUD 1945.
Laksankanlah System Pemerintahan sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh UUD 1945, yang selalu membawa perbaikan pada semua rakyat Indonesia, jangan dimanipolasi apalagi diganti, hanya demi memenuhi nafsu orang tertantu, kelompok tertantu, atau golangan tertantu.