Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid saat meninjau kegiatan yang dilaksanakan Dispersip HSU. |
AMUNTAI -IPN- Modernisasi pelayan juga ikut berpengaruh pada pelayanan perpustakaan. Dulu perpus hanya jadi lokasi baca buku dan pinjam. Saat ini perpustakaan jadi wadah pengembangan ekonomi kreatif serta kesenian.
Ungkapan tersebut disampaikan Hj Lailatannur Raudhah, selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Hulu Sungai Utara (HSU), ketika hadir pada pelatihan pembuatan kain sasirangan di Galery Kalakai, Kecamatan Banjang, Sabtu (6/11/2021) siang ini.
Saat ini perpustakaan dituntut harus bertransformasi dari hanya tempat kumpulan pinjam buku menjadi wadah pengembangan diri masyarakat.
"Sesuai dengan peraturan nasional, perpustakaan berbasis inklusi sosial." ucap Lailatannur.Ia menjelaskan, Dispersip itu tidak hanya melayani tempat pinjam buku saja, tetapi juga memberikan berbagai pelatihan ekonomi kreatif kepada masyarakat.
"Di sana ada pelatihan komputer, tata boga, menjahit dan kerajinan." ujarnya.
Laila juga menambahkan, berbagai upaya pendekatan kepada masyarakat terus dilakukan Dispersip HSU dalam mengembangkan literasi dan numerasi di kalangan masyarakat khususnya para kalangan milenial.
"Kalsel, tertinggi nilai indeks pembangunan literasi (IPL) se-Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara." katanya.
Disisi lain, Ketua TP PKK HSU Hj Anisah Rasyidah Wahid, mengatakan berbagai penghargaan didapatkan dari tingkat kabupaten hingga tingkat provinsi tidak lepas dari kolaborasi atau kerjasama dari semua pihak.
"Bupati HSU, Gubernur, Kepala Dinas Perpustakaan Kalimantan Selatan. Dalam waktu kurang lebih satu bulan mendapatkan penghargaan dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia." tutur Anisah.
Adanya kerjasama dari semua pihak tentu akan saling bantu membantu dalam berbagi ilmu pengetahuan dan wawasan. Ia berharap generasi milenial sekarang terus bersemangat, kreatif dan selalu berinovasi.
Sumber: Diskominfohsu untuk Info Publik News
Uploder: Tim