Alhamdulillah, kita
memasuki tahun baru Islam, yakni 1 Muharram 1442 H. Hal ini mengingatkan kita
kepada peristiwa hijrah yang terjadi pada masa Rasulullah SAW, dari Makkah ke
Madinah. Hijrah Rasulullah dan para sahabat beliau tersebut dilakukan atas
perintah Allah SWT pada saat kaum muslimin mendapat tekanan yang luar biasa
dari kaum musyrikin pada waktu itu. Melihat dari definisi, kata hijrah berasal
dari kata "هجر" yang berarti meninggalkan suatu tempat ke
tempat yang lain. Secara istilah makna hijrah berarti: Meninggalkan
daerah/negeri yang tidak aman ke negeri yang aman, meninggalkan negeri kafir ke
negeri muslim. Kata hijrah juga bisa bermakna meninggalkan apa yang
dilarang oleh Allah SWT. Secara umum makna hijrah berkaitan dengan
meninggalkan segala sesuatu yang bersifat negative, mudharat dan membahayakan
kepada sesuatu yang positif, kebaikan dan kemaslahatan. Dari definisi di atas
dapat disimpulkan bahwa hijrah terbagi dua, yaitu hijrah fisik dan hijrah nonfisik.
Hijrah fisik seperti yang terjadi pada saat awal Rasulullah SAW berhijrah dari
Makkah ke Madinah, sedangkan hijrah nonfisik sangat luas cakupannya, seperti
meninggalkan kemaksiatan, meninggalkan sifat-sifat negative dalam diri,
meninggalkan kebiasaan buruk dalam kehidupan sehari-hari, dan lain-lain.
Salah satu hikmah yang
dapat kita petik dari ujian yang diberikan Allah SWT kepada kita, seperti wabah Covid-19 saat ini adalah menyadarkan akan pentingnya merenungi kembali nilai-nilai
ajaran Islam kepada ummatnya, yaitu dalam menjaga kebersihan dan kesehatan.
Karena kesehatan sangat penting dalam rangka kelangsungan ibadah kepada Allah
SWT. Berkaitan dengan hijrah di sini adalah membiasakan hidup bersih dan sehat
dalam kehidupan sehari-hari, karena mungkin diantara kita ada yang sebelumnya
tidak begitu memperhatikan hal ini. Sebagaimana Allah SWT telah mensyariatkan
ibadah-ibadah yang berhubungan dengan itu, seperti perintah shalat yang dimulai
dengan kewajiban berwudhu terlebih dahulu. Allah SWT berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah:6)
Dalam perintah shalat dan
wudhu, terdapat dua hal yang harus kita jaga yaitu menjaga kebersihan fisik dan
menjaga kebersihan nonfisik (maknawi). Kebersihan fisik kita jaga dengan
membiasakan hidup bersih, bersih tubuh dari noda atau kotoran, serta bersih
lingkungan dan tempat tinggal. Kesadaran ini harus dimulai dari
individu-individu, sehingga akan tercipta masyarakat yang sadar akan
kebersihan, karena sesungguhnya menjaga kebersihan adalah salah satu bentuk
ibadah yang sangat penting. Pada masa pandemic seperti sekarang ini, tentunya
kita harus meningkatkan kewaspadaan dari penyebaran virus tersebut. Bentuk kewaspadaan
itu adalah dengan mengikuti segala protocol yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun
dan menjauhi kerumunan yang berpotensi terjadinya penyebaran virus. Di samping
itu yang menopang kesehatan fisik adalah dengan mengkonsumsi makanan bergizi
yang dapat meningkatkan imun tubuh. Kalau kita memaknai bahwa menjaga
kebersihan dan kesehatan merupakan ibadah, maka tidak ada yang sia-sia dalam
setiap aktivitas kita sehari-hari. Dari segi maknawi (nonfisik), selain
mendapat pahala yang besar, seorang muslim yang senantiasa berwudhu dan shalat
lima waktu, maka akan membuat jiwanya bersih dari berbagai penyakit batin.
Jiwanya menjadi tenang, hatinya dapat terkendali dan sadar bahwa setiap ujian pasti
akan ada jalan keluarnya. Ketenangan batin inilah yang menjauhkan seseorang
dari stres dalam menghadapi ujian hidup. Dikutip dari health.detik.com edisi
Minggu 29 Maret 2020, bahwa stress dapat melemahkan system kekebalan tubuh yang
membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus dan penyakit.
Semakin banyak masyarakat
yang sadar akan pentingnya kebersihan dan kesehatan, maka insya Allah kita akan
terbebas dari pandemi Covid-19 dan berbagai kemungkinan penyakit lainnya.
Kehidupan normal akan segera terwujud, anak-anak kembali ceria bersekolah,
ekonomi semakin membaik, layanan public semakin ditingkatkan, serta kegiatan
keagamaan dan social kemasyarakatan kembali normal. Mungkin masih banyak yang
menjadi harapan kita semua.
Semoga momentum awal 1442
Hijriyah ini, dapat meningkatkan kesadaran untuk berbenah dan berupaya
meningkatkan kualitas kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungan.
Penulis : Muhamad Arsyad, S.Pd.I, M.A.P ( Ketua DPD Partai Gelora HSU )