Kupang - Info Publik News. Kabid Humas Polda NTT
, Kombes Pol Jules Abraham Abast yang mengatakan terkait laporan Brigade Meo NTT terkait Ustad Abdul Somad (UAS) , pihaknya belum ada satu pun laporan yang diterima oleh Polda NTT.
“Bisa saja, ormas itu datang untuk sebatas konsultasi
atau memang laporannya belum diterima sehingga nomor LP belum dikeluarkan”
jelas Jules.
Jules juga menegaskan bahwa sebuah foto yang diunggah akun Ganda Septiandi Sitanggang dalam sebuah grup/halaman media sosial yang menggambarkan UAS ditangkap
dan tengah digiring polisi merupakan
hoaks.
“ Itu
foto Kapolda Sulsel yang lama, Irjen Pol Umar SeptonoSekarang dan beliau sudah
pindah ke Mabes Polri. Mungkin itu waktu UAS datang mau ceramah di Sulsel,”
kata Jules.
Sementara UAS sudah tahu dirinya dilaporkan ke Polda
NTT terkait ceramah dia mengenai salib dan patung.
UAS pun memberikan respons dan penjelasan soal ceramah
yang dia lakukan itu melalui video
yang diposting dalam chanel YouTube FSRMM TV dengan judul video 'Klarifikasi
Tentang Anggapan Ustadz Abdul Somad Menghina Kristen/ Menghina Salib' pada
tanggal 18 Agustus 2019.
Pada ceramahnya dalam rangka Hari Kemerdekaan RI pada 17
Agustus 2019 di Desa Simpang Kelayang Masjid At-Taqwa , klarifikasi disampaikan
UAS pada menit ke 5.00 hingga 6.40.
"Saya
sudah dilaporkan ke Polda NTT karena dianggap penistaan agama," kata Ustaz
Somad di depan jemaah.
Ustaz
Somad kemudian memberikan 3 penjelasan, yakni:
1.
Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-membuat untuk merusak hubungan
(Ustaz Somad menjawab pertanyaan salah satu jemaah Masjid dalam sesi tanya
jawab kala itu)
2.
Pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak
bola, bukan di TV, tapi untuk interen umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang
patung dan kedudukan Nabi Isa alaihissalam untuk orang Islam dalam Quran dan
sunnah nabi
3.
Pengajian itu 3 tahun yang lalu, sudah lama di kajian subuh di Masjid An-Nur
Pekanbaru, karena saya rutin pengajian di sana. 1 Jam pengajian diteruskan
tanya jawab, tanya jawab. Kenapa diviralkan, kenapa dituntut sekarang?
UAS
kemudian menegaskan, dia tak takut karena laporan polisi ini karena dia merasa
tak salah.
"Sekarang,
saya serahkan pada Allah SWT, sebagai warga negara yang baik saya tak akan
lari, saya tak akan mengadu, saya tidak akan takut, saya tidak merasa salah.
Saya tidak ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tutup dia.
Seperti
ramai dimedia sosial , dua organisasi
massa Katolik di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, yakni Forum Komunikasi
Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia
(PMKRI) Cabang Maumere melaporkan UAS ke Mapolres Sikka pada Sabtu (17/08/2019)
sore.
Penyebabnya,
diduga karena UAS telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama
Katolik dan Kristen Protestan dalam ceramahnya yang kini tersebar luas di media
sosial.
Selain
memasukkan laporan tertulis, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI, Filipus
Kako Pati, juga membacakan alasan pihaknya melaporkan Ustaz Abdul Somad.
Filipus
Kako Pati mengatakan, konten tausiyah Ustaz Abdul Somad yang diunggah di akun
instagram @kajianustadzsomad itu memuat poin penistaan terhadap agama Kristen
karena dianggap menghina simbol keselamatan umat nasrani, yaitu patung dan
salib.
Dalam
video tersebut, UAS dinilai berulang kali menyampaikan penghujatan terhadap
simbol salib dengan menyatakan di dalam salib terdapat jin kafir yang
bersemayam. Oleh karena itu, DPC PMKRI Cabang Maumere dan Forkoma PMKRI
melaporkan UAS ke Polres Sikka , namun laporan itu belum diterima oleh polisi.
Hal itu terlihat dari belum adanya nomor LP yang diterbitkan polisi.