IPN - Jakarta. Usai
cuitan Achmad Zaky soal dana penelitian dan pengembangan di Indonesia yang
kecil serta menyinggung agar 'presiden baru' bisa menaikkan dana itu menjadi viral di Twitter, CEO Bukalapak
dipanggil Presiden Jokowi untuk bertemu di Istana Merdeka.
Seperti
diketahui akibat cuitan tersebut sempat muncul tagar ramai didunia maya berupa
#UninstallBukalapak hingga balasan berupa #UninstallJokowi .
Dalam
pertemuan pagi ini Jokowi sama sekali
tidak marah terhadap Zaky , bahkan beliau meminta agar isu ini tidak dibesar-besarkan
supaya tidak menganggu bisnis e-commerce di Indonesia, khususnya para UMKM yang
memasarkan bisnisnya di Bukalapak.
Hal
ini disampaikan oleh Koordinator Staf Khusus
Presiden, Teten Masduki, yang juga menambahkan bahwa Jokowi khawatir kalau ini terus berlanjut
seperti uninstall terhadap Bukalapak justru
akan mengganggu bisnis e-commerce di
Indonesia .
"Harus
kita tahu Bukalapak ini adalah salah satu empat dari unicorn kita selain GOJEK,
Traveloka, Tokopedia. Banyak UMKM yang menggunakan marketplace-nya di 4 unicorn
ini. Jadi jangan sampai ini kemudian menjadi rusak karena ini 4 unicorn Indonesia
yang kuat di Asia Tenggara," lanjut Teten.
Teten
melanjutkan bahwa Jokowi juga memberi masukan kepada Zaky agar lebih
berhati-hati dalam memakai data, mengingat data yang dipakai Zaky merupakan keluaran
tahun 2013, bukan 2016.
Teten
berharap, usai pertemuan Jokowi dengan Zaky, polemik mengenai hal ini bisa
mereda.
"Mudah-mudahan
pertemuan hari ini antara Zaky dengan Pak Presiden bisa menghentikan kegaduhan
ini yang dalam tanda petik secara ekonomi tidak menguntungkan," tutupnya.