IPN - Jakarta. Dua
penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) dianiaya beberapa orang dari
rombongan Papua saat bertugas mengawasi jalannya pembahasan hasil review RAPBD Papua tahun anggaran 2019 dengan membuntuti Gubernur Papua Lukas Enembe
dalam sebuah rapat di Hotel Borobudur Jakarta, Sabtu (02/02/2019).
Meskipun
telah diperlihatkan identitas KPK, namun pemukulan tetap dilakukan terhadap dua orang tersebut hingga retak pada hidung
dan luka sobekan pada wajah. Ditambah lagi pihak pengeroyok juga merampas
barang-barang korban seperti kamera dan hp.
Untuk
memastikan kondisi dan kesehatan pegawai, KPK telah membawa mereka ke rumah
sakit terdekat untuk dilakukan visum dan operasi.
Terkait
kasus penganiayaan ini , Juru Bicara KPK
Febri Diansyah mengatakan Minggu sore
pukul 15.30 WIB, KPK melaporkan ke Sentra Pelayanan Terpadu Polda Metro Jaya
tentang adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap dua orang pegawai
KPK yang sedang bertugas dan akan ditangani Direktorat Kejahatan dan Kekerasan
Kriminal Umum (Jatantras Krimum) Polda Metro Jaya.
"Kejadian
dimulai dari menjelang tengah malam pada Sabtu (2/2) di Hotel Borobudur,
Jakarta. Saat itu Pegawai KPK ditugaskan untuk melakukan pengecekan di lapangan
terhadap informasi masyarakat tentang adanya indikasi korupsi," ungkap
Febri.
"Apapun
alasannya, tidak dibenarkan bagi siapapun untuk melakukan tindakan main hakim
sendiri, apalagi ketika ditanya, Pegawai KPK telah menyampaikan bahwa mereka
menjalankan tugas resmi," ujar Febri.
Sehingga
menurut Febri, KPK memandang penganiayaan yang dilakukan terhadap dua pegawai
KPK dan perampasan barang-barang yang ada pada pegawai tersebut merupakan
tindakan serangan terhadap penegak hukum yang sedang menjalankan tugas.
"KPK
berkoordinasi dengan Polda dan berharap setelah laporan ini agar segera
memproses pelaku penganiayaan tersebut. Agar hal yang sama tidak terjadi pada
penegak hukum lain yang bertugas, baik KPK, Kejaksaan ataupun Polri,"
tegas Febri.
Sementara
Ketua DPRD Papua , Yunus Yonda mengakui pegawai pemerintah daerah (Pemda) Papua
menangkap basah petugas KPK Muhammad Gilang , karena membututi Lukas Enembe
yang sedang rapat bersama Ketua DPRD Papua, anggota DPRD Papua, Sekretaris
Daerah (Sekda) dan sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Hotel Borobudur.
Sekda
Papua , Hery Dosinaen yang melihat petugas KPK mengambil gambar Lukas Enembe, dan saat dirampas ada percakapan di WhatsApp
dalam telepon salulernya terkait kegiatan Lukas Enembe mengikuti rapat evaluasi
bersama tim badan anggaran eksekutif, legislatif dan Kementerian Dalam Negeri
itu.
Ditempat
terpisah i Kapuspen Kemendagri, Bahtiar memastikan rapat itu tidak diikuti
pejabat atau staf dari kementerian. "Pejabat atau staf Kemendagri tidak
ada di lokasi saat kejadian tersebut," ucap Bahtiar.