IPN – Papua. Kelompok
Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya selama ini disebut
aparat kepolisian dan TNI memiliki catatan rapor merah dengan serangkaian aksi
penambakan. Dimana yang terbaru kelompok ini membantai 31 pekerja pembangunan
jembatan dari PT Istaka Karya, di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi, Kabupaten
Nduga Papua, pada 2 Desember 2018 lalu.
Kelompok yang
dicap sebagai Teroris ini ini
diperkirakan memiliki
20 hingga 25 senjata api berstandar militer yang diduga hasil rampasan dari
anggota TNI dan Polri yang mereka ambil secara paksa.
Informasi yang dihimpun
dari berbagai sumber, para pekerja
pembangunan jembatan itu diduga dibunuh lantaran mengambil foto pada saat
perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka
(TPN/OPM) oleh KKB tak jauh dari lokasi kejadian.
Pimpinan Egianus
Kogoya dan anggota teroris KKB tidak
terima dan segera mengejar pekerja yang mengambil foto hingga ke lokasi
basecamp pekerja. Anggota teroris KKB dengan senjata lengkap memberondong para
pekerja.
Awalnya 24 orang
pekerja dibunuh di kamp , Lalu ada 8 orang yang sebelumnya berhasil
menyelamatkan diri ke salah satu rumah keluarga anggota DPRD setempat juga
dijemput paksa. Kini informasinya 7 orang di antara mereka juga sudah meninggal
dunia dan 1 orang berhasil melarikan diri .
Seakan tak puas
membantai pekerja PT. Istaka Karya , Teroris KKB ini pada tanggal 3 Desember 2018, juga menyerang Pos TNI di Mbua yang jaraknya 2 jam
berjalan kaki dari Yigi, lokasi pembantaian 31 pekerja pembangunan jembatan
dimana satu anggota TNI gugur dan satu terluka.
Jauh sebelumnya, teroris
ini juga melakukan penyerangan terhadap
lapangan terbang di Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.
Dalam insiden itu, satu pilot Trigana Air
terluka, empat orang yang terdiri dari dua orang anak dan kedua orangtuanya
tewas dibunuh serta dua orang terluka.