IPN – Tanjung. Badan
Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan merilis hasil tes
urin terhadap 612 orang pegawai yang berasal dari 15 satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) dan instansi vertikal . Hasilnya beberapa ASN dan Honorer positif
terdeteksi BZO (Benzodiazepin , jenis
obat yang memiliki efek sedatif atau menenangkan ) dan methamphetamine
.
Dalam konfrensi pers hari ini, Kepala BNN
Kabupaten Tabalong, AKBP Husni Thamrin, mengatakan BNN Kabupaten Tabalong
memang gencar menekan penyalahgunaan narkoba sejak berdiri pada Maret lalu.
Husni merinci, 612 orang yang menjalani tes
urin ini terdiri dari 368 orang ASN dan tenaga kontrak sebanyak 244 orang. "Masing-masing
satu orang kontrak yang bertugas sebagai penjaga malam terdeteksi
methamphetamine, 1 ASN positif terdeteksi BZO dan 1 tenaga kontrak juga
terdeteksi BZO," ucap Husni .
Kemudian untuk instansi vertikal dari 395 orang
baik ASN maupun tenaga kontrak, ada 333 orang yang ikut tes urin. Mereka
terdiri dari ASN 283 orang dan tenaga kontrak 50 orang. "Hasilnya ada tiga
orang ASN yang positif mengandung BZO," katanya.
Terhadap temuan ini, pihaknya langsung
melakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan dan pimpinan instansinya.
"Yang BZO kita telusuri semuanya memang sedang mengonsumsi obat untuk
penyembuhan,"katanya.
Untuk kandungan BZO bisa saja terdeteksi dari
obat yang di dalamnya ada kandungan untuk penenang. Sedangkan yang terdeteksi
methamphetamine, dilakukan pendalaman bekerjasama dengan Satnarkoba Polres
Tabalong.
"Ini karena saat ini di BNN Kabupaten
Tabalong belum ada mempunyai tim yang bertugas melakukan pemberantasan
narkotika," ucapnya.