IPN – Kendal .
Sebuah video seorang guru paruh baya dikeroyok siswa di dalam kelas beredar di media sosial. Video yang kini menjadi viral tersebut berdurasi
24 detik ini memperlihatkan guru terlibat saling tendang dengan lima
siswa di dalam kelas.
Bahkan, siswa
berjaket merah mengangkat kakinya ke arah tubuh guru tersebut. Sementara suara
dalam video terdengar riuh siswa lainnya yang tertawa hingga menyoraki.
"Sepatune
jupuk jane kae og," ujar lelaki dalam video. (Sepatunya
itu tadi diambil seharusnya).
Bocah2 barbar biadab.— Patrick (@patrickbernans) November 11, 2018
Anak sekolah krisis rasa hormat. pic.twitter.com/C2NghnshN5
Video yang
diunggah di Twitter melalui akun @patrickbernans tersebut mendapatkan banyak
komentar dari netizen. Bukan hanya dari netizen, video itu juga turut
dikomentari oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo . "Ada yang bisa cerita kenapa bisa
terjadi seperti itu? cc @pdkjateng, tolong dicek," balas Ganjar pada video
tersebut.
Cuitan dari
Ganjar ini sontak mendapatkan banyak tanggapan dari netizen yang mencoba
mengklarifikasi kebenaran video tersebut.
Satu di antaranya
balasan dari netizen, @miftahul_niam, yang mengunggah kertas klarifikasi
yang diklaim dari pihak sekolah yang bersangkutan.
"Ini pak
Gub klarifikasi dr pihak sekolah pak. semoga tdk salah sangka semuanya,"
tulis akun @miftahul_niam.
Dalam kertas yang
tersebut, bertuliskan surat pernyataan yang dikeluarkan oleh SMK NU Kaliwungu, Kendal. Ada 6 butir keterangan pada surat
pernyataan tersebut. Pihak sekolah mengatakan bahwa kejadian itu merupakan
guyonan dan tidak ada tindak pemukulan/pengeroyokan pada guru.
Menanggapi
balasan dari netizen itu, Ganjar kembali berkomentar dengan meminta nomer
telepon dari guru tersebut.
Dikutip dari
beberapa sumber , Kepala SMK NU 3 Kaliwungu, Muhaidin menjelaskan video tersebut terjadi di ruang kelas 10 Teknik
Kendaraan Ringan , Kamis 8 November 2018 pada jam pelajaran Teknik Otomotif
dengan guru pengampu Joko Susilo.
“Menjelang akhir
pelajaran siswa ramai bercanda dan saling lempar kertas. Salah satu lemparan
mengenai guru dan meminta siswa untuk mengaku siapa yang melempar. Para siswa
tidak ada yang mengaku, tapi sejumlah siswa malah maju ke depan dan bercanda.
Guyonan siswa membuat sang guru bereaksi dan saling tendang,” tuturnya.
Muhaidin mengaku,
mendengar kegaduhan di dalam kelas tersebut dan saat dilihat suasana kemudian
tenang dan pelajaran dilanjutkan seperti biasa. Setelah kejadian tersebut sang
guru dipanggil dan diberi teguran agar tidak sering bercanda. Siswa yang
terlibat dalam video tersebut juga sudah dilakukan pembinaan.