IPN - Tamiang Layang. Pesta pernikahan di RT.26 Desa
Murung Baki, Ampah Kota, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur yang harusnya digelar hari
ini dengan penuh kebahagiaan mendadak
berubah menjadi duka cita. Betapa tidak , pada malam jelang pesta pernikahan terjadi peristiwa berdarah dimana terjadi
peristiwa pembantaian ibu kandung dan bibi , Sabtu
(17/11/2018) sekitar pukul 18.00 WIB.
Syain Kadir (30)
alias Iin, tiba-tiba membabi-buta membacok leher Bawi (60) ibu kandungnya
hingga putus dan tantenya Hatnah (70) menggunakan senjata tajam berupa parang.
Kedua korban tewas di lokasi kejadian. Tak hanya itu, pelaku juga membacok Dina
Mariana (25) adiknya dibagian dada yang kini masih dirawat intensif di
Puskesmas Ampah.
Anggota Polsek
Dusun Tengah yang mendapat laporan telah terjadi tindak pidana penganiayaan dan
pemberatan langsung mendatangi tempat
kejadian perkara (TKP).
Kapolres AKBP
Zulham Effendi melalui Kapolsek Dusun Tengah Iptu Syafuan mengatakan bahwa
anggota yang datang ke TKP dikejar-kejar pelaku dengan sebilah parang yang
diayunkan ke arah anggota.
"Pelaku ini
juga memukul kaca mobil patroli dengan menggunakan tangan sehingga petugas
menghindar dan dari jarak jauh petugas meminta agar terlapor menyerahkan
diri," ucap Syafuan.
Lanjut Syafuan,
pelaku tidak menggubris perkataan anggota untuk menyerahkan diri, namun masih
berusaha mengejar petugas sambil membawa parang.
Terpaksa pelaku dilumpuhkan dengan menembakkan di kaki. Namun
pelaku masih berusaha melarikan diri ke belakang rumah.
"Tembakan
diarahkan ke tubuh korban dan mengenai bagian belakang tembus ke bagian perut,
kemudian pelaku berhasil dilumpuhkan dan dibawa ke Puskesmas Ampah. Setelah
dilakukan pengobatan dan perawatan tersangka meninggal dunia," jelas
Syafuan yang juga menghimbau kepada publik untuk tidak menyebarkan dan mempublikasikan
foto-foto korban maupun pelaku.
Kronologis kejadian
Pelaku yang
membawa sebuah senjata tajam jenis parang datang ke rumah Gafar, alias Nispi.
Saat itu di rumah tersebut sedang berlangsung mempersiapkan acara pernikahan
yang akan berlangsung hari Minggu (18/11/2018) ini.
Pelaku yang
datang dengan marah-marah tidak jelas serta melakukan pengrusakan pelaminan
yang sudah dibuat dengan cara dibacok, sehingga membuat warga yang sedang
membantu membuat tempat pelaminan dan keluarga yang mempersiapkan acara
pernikahan tersebut lari dan menghindar dari amukan pelaku.
Korban Dina
Mariana yang merupakan adik kandung pelaku sedang duduk bersama ibunya duduk di
depan teras rumah berhasil merebut parang pelaku dan menyerahkan ke kepada
Hatnah untuk disimpan.
Tak lama
berselang pelaku kembali masuk ke dalam rumah mencari parang tersebut dan
berhasil mendapatkannya. Ia langsung keluar dari dalam rumah tersebut tiba-
tiba mengejar Bawi, yang merupakan ibu kandung pelaku.
Pelaku yang
mendapati ibu kandungnya tersebut langsung membacok di bagian leher hingga
leher korban putus. Setelah itu, merasa belum puas lalu mengejar adik
kandungnya, namun berhasil menghindar dan hanya mengalami luka bacok di bagian
dada.
Merasa gagal
membunuh adiknya, pelaku masuk ke dalam rumah dan membacok Hatnah, tante
pelaku, yang sedang berbaring di dalam kelambu dan mengenai bagian kepala
sehingga korban pun tewas.
Menurut kabar, pelaku beraksi di bawah pengaruh daun kecubung
yang sempat dikonsumsinya sebelum melakukan aksi bengis tersebut.
Dari berbagai
sumber, bunga terompet atau kecubung sering disalahgunakan dan kandungan yang
memberikan efek halusinasi. Efek ngefly dirasakan penggunanya. Seorang yang mabuk
kecubung bisa tidak sadarkan diri selama tiga hari.