IPN – Balangan. Sebuah
inovasi desa yang memanfaatkan teknologi
berupa Pabrik Penggilingan Padi Berjalan terlihat desa
Sikontan, Kecamatan Awayan, Kabupaten
Balangan. Pabrik berjalan tersebut sangat
dirasakan manfaatnya dan tentu sangat efektif digunakan oleh masyarakat
desa Sikontan yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Terlihat pada pabrik
tersebut terdapat 2 mesin yang
dikombinasi menjadi 1 dan dirangkai pada 1 mobil sehingga bisa dibawa kemana-mana
dengan cara kerja penggilingan tahap pertama diperoleh beras
pecah kulit dan dilanjutkan penggilingan kedua, beras akan menjadi putih
bersih.
Pabrik
penggilingan padi berjalan yang dibeli sebanyak satu unit tersebut merupakan hasil dari realisasi
APBDesa 2018 yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Salah satu aparat
desa, Suryani mengakui masyarakat merasa terbantu dengan adanya pabrik tersebut
terlebih akses jalan yang banyak rusak dan letak pabrik penggilingan biasa yang
jauh. “Sangat membantu dan lebih efisien dalam hal waktu, tenaga , biaya angkut
dan bayaran penggilingan padi,” ungkap Suryani saat ditemui di kantor desa Sikontan , Minggu (18/11/2018).
Lebih lanjut
Suryani juga mengatakan bahwa pabrik penggilingan padi berjalan ini juga
memberi pemasukan bagi Bumdes dan membuka lapangan pekerjaan bagi berapa orang
yang bertugas sebagai “sopir dan buruh” keliling.
Sementara salah
satu masyarakat Pahrul, mengaku untuk memanfaatkan layanan Bumdes ini cukup tinggal
telpon atau sms, maka pabrik akan tiba dimuka rumah.
“Jelas kami
sangat terbantu dan diberi kenyamanan, terlebih masih banyak masyarakat yang
tidak punya kendaraan bermotor untuk mengangkut hasil panen ke tempat
penggilingan biasa,” ungkapnya.