IPN – Jakarta . PSSI resmi menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih kepala tim nasional senior Indonesia, Minggu (21/10/2018). Publik bola tanah air tentu berharap Bima Sakti benar –benar sakti dalam meracik ramuan bagi Alberto “Beto” Goncalves dkk untuk membawa pulang gelar AFF Cup 2018 ke tanah air. Bima diharapkan mampu membawa Indonesia mengatasi Timor Leste, Thailand dan Filipina yang semuanya tergabung di grup A.
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengucapkan selamat bertugas kepada Bima Sakti dan mengucapkan terima kasih kepada pelatih terdahulu ,Luis Milla atas dedikasi dan kerja samanya selama satu setengah tahun. “PSSI percaya, Bima Sakti akan membawa Timnas Indonesia meraih prestasi di Piala AFF 2018 mendatang. Ini menjadi momentum PSSI dan arahan Ketua Umum yang mempercayakan pelatih Timnas Indonesia kepada sosok pelatih muda,” jelas Joko yang tidak menyebutkan nilai dan durasi kontrak Bima Sakti.
Bima Sakti sendiri mengaku siap dan bangga dirinya ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Pria dengan status kepelatihan Lisensi B AFC ini mengaku tugas sebagai pelatih Garuda tidaklah mudah, namun ia optimis karena dirinya sebelumnya dirinya sebagai asisten pelatih Luis Milla dan sudah berada di Timnas sejak 2017.
Usai kegagalan Timnas U-23 ke semifinal Asian Games , kursi pelatih senior sempat kosong karena belum ada kesepakatan perpanjangan nilai kontrak dengan Luis Milla yang merangkap pelatih U-23 dan senior. Untuk mengisi kursi Milla , PSSI sempat menunjuk trio Primavera : Bima Sakti, Kurniawan Dwi Julianto dan Kurnia Sandy dalam laga uji coba coba melawan Mauritius, Myanmar dan Hongkong.
“Terima kasih kepada PSSI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Awal November mendatang kami akan kembali melakukan pemusatan latihan jelang berlaga di Piala AFF 2018,” ungkap Bima.
“Kami tim pelatih dengan pemain sudah melakoni latihan sejak lama dan saling mengenal baik. Jadi kami optimis meraih prestasi di ajang tersebut,” kata pria kelahiran Balikpapan yang sudah malang melintang di dunia sepakbola tanah air ini.
Sekilas Perjalanan Karir Bima Sakti
Bima Sakti Tukiman lahir di Balikpapan, 23 Januari 1976 sejak kecil sudah gila bermain sepakbola. Mengawali kariernya di kampung halamannya bergabung dengan klub Ossiana Sakti dan PKT Junior , bakat dan potensinya menarik perhatian tim pencari bakat PSSI untuk disiapkan menimba ilmu di Italia dan terjun pada liga Primavera. Saat itu PSSI memproyeksikan sebuah timnas untuk menjuarai Piala Asia U-19 1994 mengingat status menjadi tuan rumah dan lolos Olimpiade Atlanta 1996. Kendati timnas Primavera gagal diturnamen tersebut tetapi ia bersama Kurniawan dan Kurnia Sandy terpilih untuk mewakili Indonesia berlatih bersama Sampdoria Primavera. 1995 Bima bergabung bersama klub asal Swedia, Helsingborg IF B. Di sana Bima Sakti hanya bertahan kurang lebih setahun.
Tidak lama berkarier di Eropa, ia balik lagi ke Indonesia menjadi tulang punggung Timnas senior sejak SEA Games Chiang Mai 1995 . Bima Sakti mencatatkan rekor 55 kali penampilan bersama Timnas Indonesia dan dipercaya menjadi kapten tim. Kemudian bergabung dengan PKT Bontang dan Pelita Jaya.
Dengan kepiawaiannya bermain di lini tengah, membuat PSM Makassar merekrutnya musim 1999. Bima turut turut andil membawa PSM Juara Liga Indonesia, sekaligus menjadi Pemain terbaik Liga Indonesia. Setelah membawa PSM Juara, pemilik tendangan keras dan akurat ini malang melintang dengan memperkuat beberapa klub Indonesia, seperti PSPS Pekanbaru, Persiba Balikpapan, Persema Malang, Mitra Kukar, hingga Persegres Gresik.
Dengan fisik yang selalu prima, Bima Sakti menjadi salah satu pemain Indonesia yang bermain hingga menginjak usia 40 tahun dibandingkan dengan pemain seangkatan dia yang sudah pensiun terlebih dahulu. Pada tahun 2016, Bima pensiun sebagai pemain dari Persiba Balikpapan yang saat itu ia juga menjadi asisten pelatih.
Perjalanan karier Bima Sakti tak selalu mulus manakala menapat cedera parah pada 2002. Saat itu, ia berlaga di partai semifinal Piala Ho Chi Minh City di Vietnam ketika ditekel dengan brutal oleh bintang India Bai Chung Bhutia sehingga didiagnosis patah tulang fibula dan engkel kaki kiri.
Pada awal tahun 2017, Bima Sakti, yang sudah mengantongi lisensi B AFC, resmi ditunjuk PSSI untuk menjadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia mendampingi Luis Milla sebagai pelatih Garuda Merah Putih.
(Editor : Info Publik News)
Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengucapkan selamat bertugas kepada Bima Sakti dan mengucapkan terima kasih kepada pelatih terdahulu ,Luis Milla atas dedikasi dan kerja samanya selama satu setengah tahun. “PSSI percaya, Bima Sakti akan membawa Timnas Indonesia meraih prestasi di Piala AFF 2018 mendatang. Ini menjadi momentum PSSI dan arahan Ketua Umum yang mempercayakan pelatih Timnas Indonesia kepada sosok pelatih muda,” jelas Joko yang tidak menyebutkan nilai dan durasi kontrak Bima Sakti.
Bima Sakti sendiri mengaku siap dan bangga dirinya ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2018. Pria dengan status kepelatihan Lisensi B AFC ini mengaku tugas sebagai pelatih Garuda tidaklah mudah, namun ia optimis karena dirinya sebelumnya dirinya sebagai asisten pelatih Luis Milla dan sudah berada di Timnas sejak 2017.
Usai kegagalan Timnas U-23 ke semifinal Asian Games , kursi pelatih senior sempat kosong karena belum ada kesepakatan perpanjangan nilai kontrak dengan Luis Milla yang merangkap pelatih U-23 dan senior. Untuk mengisi kursi Milla , PSSI sempat menunjuk trio Primavera : Bima Sakti, Kurniawan Dwi Julianto dan Kurnia Sandy dalam laga uji coba coba melawan Mauritius, Myanmar dan Hongkong.
“Terima kasih kepada PSSI yang telah memberikan kepercayaan kepada saya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Awal November mendatang kami akan kembali melakukan pemusatan latihan jelang berlaga di Piala AFF 2018,” ungkap Bima.
“Kami tim pelatih dengan pemain sudah melakoni latihan sejak lama dan saling mengenal baik. Jadi kami optimis meraih prestasi di ajang tersebut,” kata pria kelahiran Balikpapan yang sudah malang melintang di dunia sepakbola tanah air ini.
Sekilas Perjalanan Karir Bima Sakti
Bima Sakti Tukiman lahir di Balikpapan, 23 Januari 1976 sejak kecil sudah gila bermain sepakbola. Mengawali kariernya di kampung halamannya bergabung dengan klub Ossiana Sakti dan PKT Junior , bakat dan potensinya menarik perhatian tim pencari bakat PSSI untuk disiapkan menimba ilmu di Italia dan terjun pada liga Primavera. Saat itu PSSI memproyeksikan sebuah timnas untuk menjuarai Piala Asia U-19 1994 mengingat status menjadi tuan rumah dan lolos Olimpiade Atlanta 1996. Kendati timnas Primavera gagal diturnamen tersebut tetapi ia bersama Kurniawan dan Kurnia Sandy terpilih untuk mewakili Indonesia berlatih bersama Sampdoria Primavera. 1995 Bima bergabung bersama klub asal Swedia, Helsingborg IF B. Di sana Bima Sakti hanya bertahan kurang lebih setahun.
Tidak lama berkarier di Eropa, ia balik lagi ke Indonesia menjadi tulang punggung Timnas senior sejak SEA Games Chiang Mai 1995 . Bima Sakti mencatatkan rekor 55 kali penampilan bersama Timnas Indonesia dan dipercaya menjadi kapten tim. Kemudian bergabung dengan PKT Bontang dan Pelita Jaya.
Dengan kepiawaiannya bermain di lini tengah, membuat PSM Makassar merekrutnya musim 1999. Bima turut turut andil membawa PSM Juara Liga Indonesia, sekaligus menjadi Pemain terbaik Liga Indonesia. Setelah membawa PSM Juara, pemilik tendangan keras dan akurat ini malang melintang dengan memperkuat beberapa klub Indonesia, seperti PSPS Pekanbaru, Persiba Balikpapan, Persema Malang, Mitra Kukar, hingga Persegres Gresik.
Dengan fisik yang selalu prima, Bima Sakti menjadi salah satu pemain Indonesia yang bermain hingga menginjak usia 40 tahun dibandingkan dengan pemain seangkatan dia yang sudah pensiun terlebih dahulu. Pada tahun 2016, Bima pensiun sebagai pemain dari Persiba Balikpapan yang saat itu ia juga menjadi asisten pelatih.
Perjalanan karier Bima Sakti tak selalu mulus manakala menapat cedera parah pada 2002. Saat itu, ia berlaga di partai semifinal Piala Ho Chi Minh City di Vietnam ketika ditekel dengan brutal oleh bintang India Bai Chung Bhutia sehingga didiagnosis patah tulang fibula dan engkel kaki kiri.
Pada awal tahun 2017, Bima Sakti, yang sudah mengantongi lisensi B AFC, resmi ditunjuk PSSI untuk menjadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia mendampingi Luis Milla sebagai pelatih Garuda Merah Putih.
(Editor : Info Publik News)