MoU antara TNI AD dan UGM Jogjakarta |
MAGELANG (Infopubliknews) - Bertempat di Gedung Moch Lily Rochly Akmil, Magelang, Senin (9/7/2018), Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono melaksanakan penandatanganan kerja sama TNI AD dengan Universitas Gajah Mada (UGM) guna mewujudkan Akademi Militer (Akmil) sebagai _Center Of Excellence_.
Penandatanganan kerja sama ini diselenggarakan untuk memperbaharui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Akademi Militer dan UGM yang akan habis masa berlakunya pada tahun 2018 ini.
“TNI AD maupun UGM memandang perlu untuk dilakukan perpanjangan masa kerja sama tersebut yang amat bermanfaat bagi kedua institusi ini ke lingkup yang lebih luas sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman,”ujar Jenderal Bintang Empat ini.
Lebih lanjut Alumni Akmil 1983 ini juga menyampaikan bahwa UGM merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang prestisius Indonesia yang saat ini memiliki 18 Fakultas, 1 Sekolah Vokasi, dan 1 Sekolah Pascasarjana. Dengan visi menjadi pelopor perguruan tinggi nasional berkelas dunia yang unggul, inovatif serta mengabdi kepada kepentingan bangsa dan kemanusiaan, yang dijiwai nilai-nilai budaya bangsa berdasarkan Pancasila, UGM senantiasa menunjukkan komitmennya untuk berkontribusi kepada kemajuan nilai-nilai kehidupan masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Jenderal TNI Mulyono menegaskan, komitmen kerakyatan ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik dengan mengirimkan Mahasiswa dan Taruna KKN ke seluruh Indonesia maupun melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat yang ada di sekelilingnya. “Keseragaman visi dan komitmen inilah yang mendorong TNI AD untuk tetap meneruskan kerja sama antara UGM dan Akademi Militer,”tegasnya.
“TNI AD bertekad menjadikan Akademi Militer sebagai _Center of Excellence_ yang dapat mewujudkan hasil didik yang profesional dan dicintai rakyat, sekaligus mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi kemaslahatan masyarakat di lingkungan sekitarnya,”ungkap Kasad.
Menurut Kasad, bidang pendidikan masih menjadi permasalahan mendasar bagi Indonesia. Walaupun pemerintah telah berupaya meningkatkan anggaran bidang pendidikan, namun hal tersebut baru memberikan sedikit perubahan pada aspek kuantitatif, yaitu semakin meratanya layanan pendidikan bagi masyarakat. Sedangkan dalam segi kualitas, pendidikan di Indonesia dinilai masih belum mengalami perubahan yang berarti. Kasad optimis jika seluruh komponen bangsa khususnya generasi mudanya memiliki semangat kompetisi, maka bangsa Indonesia mampu berdaya saing dan menjadi negara pemenang secara global.
“Di sisi lain, kompetisi global sebagai dampak tak terelakkan dari globalisasi, terus menuntut semua pihak untuk meningkatkan daya saing agar mampu _survive_ dan keluar sebagai pemenang,”sambungnya.
Berdasarkan hal tersebut TNI AD juga senantiasa berkomitmen meningkatkan kualitas SDM nya melalui jalur pendidikan.
“Kerja sama yang telah dan terus dibangun dengan UGM ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang tangguh untuk menyelenggarakan sistem pendidikan yang mampu membekali para Taruna/Taruni agar siap menghadapi kompleksitas tuntutan tugas di masa yang akan datang,” tegas pucuk pimpinan TNI AD.
Kasad mengharapakan, kerja sama yang dijalin oleh TNI AD dan UGM ini dapat dioptimalkan dengan sungguh-sungguh sebagai wahana penggemblengan kemampuan akademis para generasi muda TNI AD yang memiliki keunggulan dan daya saing di era Globalisasi ini. “Indonesia akan siap menyambut ketatnya kompetisi dunia hanya jika Sumber Daya Manusianya dibekali wawasan dan pengetahuan yang memadai,”pungkasnya. (bai/net)